Resensi Buku : Ringkasan logika muslim sebuah analisa definisi

Siti Wahyuni Kelas Mahasiswa

Yang perlu kita catat dalam buku ini adalah untuk mendirikan bangsa Indonesia dalam alam pemikiran filsafat. Dan untuk merintis adanya ahli filsafat di negara kita, bukan ahli falsafah yang biasanya lebih cenderung kepada ahli dalam sejarah filsafat. Serta untuk melepaskan ikatan dari Logika dan filsafat non muslim yang dapat mengotori kebenaran.

Buku ini sebuah kutipan yang dicantumkan dalam sampel buku Gagasan Hasan Abu Ammar.

Perlunya ilmu logika

Disadari atau tidak, akal manusia pada hakekatnya memerlukan suatu aturan dalam menganalisa berbagai masalah. karena ilmu logika merupakan ilmu yang mengatur cara berpikir (analisa) manusia, maka keperluan kita terhadap ilmu logika adalah untuk mengatur dan mengarahkan kita kepada suatu cara berpikir yang benar. Ilmu logika tidak mengajari kita untuk berpikir saja melainkan mengajari kita untuk mengatur dengan baik pikirannya sehingga mencapai suatu hasil pemikiran yang benar.

Perbedaan pendapat terjadi di ahli ilmu logika baik muslim atau non muslim dalam memposisikan ilmu logika. Ada yang mengatakan sebagai ilmu tersendiri, dan ada pula yang mengatakan sebagai ilmu alat. artinya ilmu yang digunakan dan dipersiapkan untuk ilmu ilmu lainnya. Semacam pisau, yang dibuat dengan tujuan sebagai alat memotong. Tetapi, ada juga yang memadukan keduanya, yaitu dari satu segi sebagai ilmu tersendiri (mustaqil) dan dari segi lain sebagai ilmu alat.

Di samping lain ilmu logika sebagai ilmu tersendiri, Ia juga sebagai alat bagi ilmu-ilmu yang lain. Hal inilah yang mungkin ingin diterangkan oleh para ahli ilmu logika muslim, termasuk Al Farabi dan Ibnu Sina, sehingga mereka dalam beberapa buku karangan mereka sendiri, di satu tempat dengan tempat yang lainnya itu, berbeda mendefinisikan logika, yakni di satu tempat mengatakan sebagai ilmu tersendiri, dan di tempat lain mengatakan sebagai ilmu alat. Yang mana hal ini akhirnya menimbulkan istilah bahwa ilmu logika itu adalah “ilmunya ilmu” begitu juga di kalangan non muslim istilah ini ada dan tersebar, seperti yang dikatakan Francis Bacon, “L art de tous les arts” halaman 487 dalam Cours de la Philosophie,karangan Lahr.

Kesimpulannya, Di samping sebagai ilmu, yang pembahasannya tersendiri, ilmu logika juga sebagai alat bagi ilmu-ilmu yang lain, apapun bentuk dan rupa ilmu-ilmu itu. Baik geografi, fisika, matematika atau filsafat dan lain-lainnya.

Di sinilah kita harus pandai-pandai menerapkan ilmu logika ini dalam disiplin ilmu apa saja. Sebab tujuan pokoknya adalah meluruskan pikiran kita dalam memikirkan berbagai macam masalah dan keilmuan.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *