Hari Sumpah Pemuda : 4 Makna Memperingat Sumpah Pemuda

Oleh Ridwan Sogo || Dewan Santri Juga Mahasiswa IAI Tasikmalaya

Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945 dikatakan, “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”

Kalimat di atas merupakan gambaran, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang anti penjajahan, bangsa yang cinta kemerdekaan, sehingga saat penjajahan Belanda dulu seluruh rakyat Indonesia bergerak dan berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini.

Maka setiap peristiwa sejarah selalu mewariskan nilai historis yang dapat dimaknai oleh suatu bangsa dalam menapaki kehidupan bernegaranya. Proses kehidupan yang akan dilalui oleh sebuah bangsa pada prinsipnya juga bergantung pada pemaknaan dari setiap nilai historis itu sendiri. Salah satunya adalah Sumpah Pemuda, Sumpah Pemuda merupakan salah satu peristiwa sejarah yang dapat dimaknai keduanya, yakni sebagai seremonial sekaligus semangat persatuan untuk merawat kemerdekaan. Peringatan hari sumpah pemuda telah berjalan selama 94 tahun sejak dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Pada momentum tersebut, bangsa Indonesia disatukan oleh identitas dan sentiment yang sama, yaitu anti penjajahan dan imperialisme barat.

Tercatat dalam sejarah bahwa menjelang hari sumpah pemuda, telah dilangsungkan 2 kongres oleh sejumlah besar organisasi kedaerahan. Kongres pertama pada tahun 1926, dilaksanakan di Batavia dan kongres kedua pada tahun 1928 yang terdiri atas dua rangkaian kongres yaitu hari pertama yang membahas masalah pendidikan, dan hari kedua dimana para pemuda-pemudi Indonesia berikrar untuk sebuah persatuan yang bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar iniah yang kemudian menjadi awal lahirnya identitas kebangsaan hingga hari ini.

Sebuah kalimat yang sempat dilontarkan oleh Bung Karno “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” juga merupakan penegasan bahwa pemuda ialah faktor penentu arah kehidupan bangsa.

Apabila kita kembali refleksikan pidato bung karno tersebut, maka mengandung arti bahwa besarnya kuantitas bangsa belum tentu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan bernegara.

Keberhasilan suatu bangsa justru bergantung pada kualitas dan visi yang besar dari para pemudanya untuk menatap dunia, Hal inilah yang kemudian menjadi pondasi yang mengakar kuat bagi pemuda untuk terus bergerak dan mengejawantahkan setiap spirit dari founding father yang telah memperjuangakan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Maka kita sebagai penikmat sejara harus memaknai prinsip-prinsip Hari Sumpah Pemuda

Pertama, peringatan Sumpah Pemuda mengandung nilai dan pesan agar bangsa Indonesia lebih mencintai bangsa sendiri dan merawat bangsa kita sendiri dengan sebaik-baiknya, sehingga dulu bermunculan perlawanan bangsa Indonesia untuk mengusir penjajah yang hanya merusak sendi-sendi masyarakat Indonesia.

Kedua, peringatan Sumpah Pemuda sama-sama mengajak agar kita mengenang semangat perjuangan para pemuda-pemuda Indonesia pada umumnya yang rela berkorban apa saja demi terwujudnya Indonesia merdeka yang terlepas dari penjajahan.

Ketiga, Peringatan Sumpah Pemuda mengajarkan pada kita semua agar bersedia menerima dan menghargai berbagai perbedaan. Saat perjuangan melawan penjajah Belanda dulu para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda sama-sama berjuang melawan Belanda, tanpa melihat berbagai perbedaan latar belakang di antara mereka. Satu sama lain bisa menghargai dan menghormati.

Keempat, peringatan Sumpah Pemuda mengingatkan pada kita, bahwa dulu para pemuda Indonesia umumnya bisa mengusir penjajah, karena dapat menciptakan persatuan yang kuat di antara masyarakat di seluruh pelosok wilayah tanah air.

Bagikan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *