
Menelisik Sumber Sya’ir ‘Waladatka’ Gus Dur
“Waladatka ummuka yabna adama bakiyan” ini sya’ir yang dulu sempat Gus Dur lantunkan yang sekarang sedang viral di media sosial.
saya menjadi tergugah mencari referensi nya, dalam kitab apa sya’ir tersebut berada.
Setelah berapa hari, saya mencari cari referensi sya’ir tersebut, akhirnya saya temukan, dalam kitab Mawsu’atur roqo’iqu wal adab, karya Syekh Yasir Al Hamdani Halaman 1528.
Namun dalam kitab ini, ada perbedaan antara yang Gus Dur lantunkan dengan apa yang saya temukan, tepatnya di bait kedua. di bait kedua Gus Dur menyebutkan فاجهد لنفسك sedangkan yang saya temukan فاعمل بخير sungguh jauh berbeda.
وَلَدَتْكَ أُمُّكَ يَا ابْنَ آدَمَ بَاكِيَاً * وَالنَّاسُ حَوْلَكَ يَضْحَكُونَ سُرُورَا
فَاعْمَلْ بِخَيرٍ كَيْ تَكُونَ إِذَا بَكَواْ * في يَوْمِ مَوْتِكَ ضَاحِكَاً مَسْرُورَا
“Kau terlahir dari rahim ibu mu dengan keadaan menangis # Sementara orang orang di sekeliling mu tertawa bahagia
Maka, berbuatlah kebaikan. agar ketika mereka bersedih # di hari kematian mu kau lah yang tertawa bahagia”
ternyata pencarian saya belum berakhir, SELANJUTNYA….
Khutbah Jumat: Mari Jadi Guru Teladan
KHUTBAH I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِۚ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Di hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan ketakwaan, amal ibadah yang kita lakukan dapat diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.
Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala,
Kita sebagai warga Indonesia memiliki tugas untuk memulihkan kualitas pendidikan Indonesia, tentunya bukan hanya murid saja yang dituntut untuk diperbaiki, namun semua elemen pendidikan, yaitu guru, murid, dan orang tua murid.
Mengenai guru, Islam adalah agama yang memposisikan seorang guru di tempat yang mulia. SELANJUTNYA…
