
Khutbah Jum’at Sepesial Hari Santri : Santri dan Resolusi Jihad Masa Kini
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰه، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ، أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْقَدِيْرِ الْقَائِلِ فِيْ مُحْكَمِ كِتَابِهِ: وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Mengenai resolusi jihad dalam konteks pada waktu perjuangan melawan penjajah, tentu sangat berbeda untuk kita hadirkan dalam konteks saat ini. Makna jihad tidak lantas kita artikan sebagai perang dan pemahaman sempit yang siap mati supaya mendapatkan tujuh puluh bidadari; sebagaimana penerapan yang salah dalam….Selanjutnya.
Cerpen:Genggaman yang kulepas | Eps.1
Pagi hari sekali, diiringi udara sejuk. Suasana langit berkabut, ditandai dengan bulan yang akan tenggelam.
Di atas hamparan bumi, terdapat rumah yang nampak sederhana.
Didalam rumah itu ada seorang gadis yang terlihat sedang berkemas. Namanya Gayatri dan orang-orang memanggilnya dengan sebutan Aya.
“Nasi sudah matang nih, ayo kita makan dulu!’’ teriak seseorang dari dapur rumah itu.
“Iya bu.’’ Ucap gadis yang sedang berkemas.
Setelah berkemas, dirinyapun bergegas ke dapur menemui ibunya yang sudah menantikannya untuk makan bersama.
“Makan dulu tho nak, ibu juga sudah siapkan bekal makanan buat kamu. nanti makan ya!’’ ucap ibunya yang sibuk menghidangkan makanan… Selanjutnya
